Best Friend Project, Bawakan Lagu Khas Surabaya dengan Aliran Jazz, Tertantang Tampil Lagi Bersama Kartolo

Written By :

Category :

Blog

Posted On :

Share This :

Bagi Best Friend Project (BFP), bermusik tidak hanya menampilkan hasrat berkesenian. Tapi, juga harus mampu menyalurkan kreativitas dalam beragam bentuk. Mulai mengaransemen lagu-lagu lawas dengan aliran jazz hingga menggandeng pemain ludruk di panggung konser.

Rek ayo rek mlaku mlaku nang Tunjungan.
Rek ayo rek rame-rame bebarengan.
Cak ayo cak sopo gelem melu aku.
Cak ayo cak dolek kenalan cah ayu

Di tangan BFP, lagu karya Is Haryanto tersebut terdengar lebih asyik. Gabungan antara bas, drum, dan keyboard berpadu dengan apik. Jadilah lagu yang lekat dengan kehidupan Surabaya itu terdengar berbeda.
Badan pun ikut bergoyang ketika mendengarkannya. Kalau tidak percaya, buktikan saja, ketik Rek Ayo Rek –Best Friend Project di YouTube. Lalu, dengarkan. Jumat (18/11) Jawa Pos diajak ke markas grup band yang terbentuk sejak 14 Maret 2009 itu.

Lokasinya di Ruko Lotus Regency, Ketintang Baru Selatan. Di sana ada ruko yang disulap menjadi sebuah kafe. Namanya Kedai Kreasi. Di tempat itulah para personel BFP kerap berkumpul.
Di lantai 1, ruko digunakan sebagai kafe. Namun, di lantai 2, ada beberapa kamar yang digunakan sebagai dapur rekaman. Sejumlah alat musik, seperti gitar, drum, perkusi, dan keyboard, tertata di dalamnya.

”Dua teman kami tidak bisa datang karena sedang ada kepentingan,” tutur Vembriona Edy, keyboardist BFP. Karena itu, hanya empat orang yang pagi itu berkumpul di markas BFP.
Band tersebut digawangi enam orang. Mereka adalah Mardavia Edy (vokal), Didiet Ardrianto (drumer), Vembriona Edy (keyboardist), Dhika Setya Budi (bas), Jonathan Budiman (gitar), dan Awank Haritrihapsara (perkusi).

Genre musik yang dibawakan adalah jazz. ”Jazz bisa masuk ke semua unsur,” jelas Nonon, sapaan akrab Vembriona. Dia mengungkapkan, grup band tersebut sudah menelurkan tiga album. Yang paling spesial adalah album kedua.
Alasannya, empat di antara lima lagunya kental dengan nuansa Suroboyoan. Warga Surabaya tentu tidak asing dengan lagu-lagu semacam Semanggi Suroboyo, Rek Ayo Rek, Jembatan Merah, dan Surabaya.

”Yang satu lagi ada original song, soundtrack film Mayangkara ’45 garapan Komunitas Roodebrug Soerabaia,” tutur perempuan kelahiran 8 November itu. Berbeda dengan dua album lain, album yang bertajuk Soundspiration from Surabaya with Love tersebut tidak dikomersialkan. Bahkan, menajemen BFP membagikannya kepada siapa saja secara cuma-cuma.

Menurut Mardavia, personel lain band itu, langkah tersebut dilakukan untuk memberikan apresiasi terhadap Surabaya. Sekaligus, memudahkan anak muda untuk mendengarkan lagu-lagu lawas yang telah diaransemen dengan genre musik modern.

Sumber